My Experience(s)

Dulu memang aku yang memulai perasaan ini. Awalnya mengagumi. Tapi entah mengapa aku selalu mencuri pandang kearahnya. Aku suka melihat dia tersenyum dan tertawa. Sayangnya dia tidak tersenyum dan tertawa untukku. Kami sangat jarang berbicara. Aku senang sewaktu aku mencuri pandang kearahnya matanya mengarah kepadaku. Aku senang saat teman sekelasku membuat hal lucu dan kami tertawa, sudut matanya mengarah kepadaku. Aku senang jika dia membuat hal lucu yang bisa membuatku tertawa. Tetapi bukan untukku, untuk kami semua teman sekelasnya. Mungkin itu hanya fatamorgana atau imajinasiku yangku buat-buat. Entah benar entah salah tapi... Entahlah.... ******************** Ternyata imajinasiku itu benar. Beberapa bulan setelah itu tepatnya 10hari setelah acara lulus-lulusan dia menyatakan cinta kepadaku. Entah apa yang kujawab waktu itu. Aku hanya diam. Aku berusaha mencari rasa sayang dan cinta dihatiku untuknya. Tetapi aku hanya diam. Sampai-sampai dia berusaha memberi alasan yang cukup be

Pintu teater 2 telah dibuka. Kepada penonton yang sudah memiliki tiket segera memasuki pintu teater 2. 12.45 Vinka melirik jam tangan cokelat yang ia gunakan. Mungkin sedikit terlambat nanti ia akan menemui tantenya yang sedang ada urusan di sebuah mall ternama 3 lantai dibawah lantai yang sedang ditapakinya. Ia menarik napas berat lalu memasuki ruang teater 2. Ia menonton film komedi, yang mudah-mudahan bisa merubah moodbosternya yang sedang galau. ******************** Selama film itu berjalan tawa penonton tak henti-hentinya mengalir. Vinka pun ikut tertawa, tertawa purau. Ia berusaha fokus pada layar lebar didepannya tetapi ia tidak bisa. Ia terlalu sayang kepada seseorang dimasa lalunya. Yang sekarang entah dimana keberadaannya. Karena sudah berusaha tetapi tak bisa, ia hanya memandang dingin layar lebar itu. Yang tak bisa membuat dia tertawa. Seseorang disebelahnya sedari tadi memperhatikannya, tetapi ia tidak sadar sedang diperhatikan karena ruang teater gelap. **************

Kencangkan sabuk pengaman anda. Tutup meja yang ada didepan anda. Buka jendela yang ada disamping anda. ......................... Cuing ...... Sebuah kartu memori Ipod jatuh dari genggaman seorang cewek di tempat duduk pesawat bagian kiri. Dan sebuah kartu memori kamera SLR jatuh dari genggaman seorang cowok di tempat duduk pesawat bagian kanan. Mereka sama-sama mengutipnya. Sesaat mereka saling pandang. Sama-sama melihat apa yang mereka kutip dan menertawakan kejadian tak terduga itu. Lalu kembali bersender pada jok pesawat. Mengencangkan kembali sabuk pengaman mereka. "Fa, rencananya mau ngelanjuti sekolah dimana?" tanya Om Ian. "Nafa sih penginnya masuk SMK jurusan tataboga" jawab Nafa "Wah,sama dong sama Kak Iren. Dulu dia pengin masuk SMK tataboga. Tapi karena persyaratannya kurang ya jadi gak jadi" kata Om Ian antusias. Nafa hanya tersenyum. Ia melirik deretan kursi pesawat bagian kanan. Manis juga , kata Nafa dalam hati. Cowok itu sedang m

2hari setelah Gita dan sahabatnya menjenguk Rafa, Rafa masuk sekolah tetapi dibawah matanya ada garis hitam yang menandakan Rafa tidak tidur semalaman. Mamanya sudah menyuruhnya tidak usah masuk sekolah tetapi ia bersikeras untuk masuk. Rafa disambut hangat dengan teman-temannya. Begitu pula dengan hari-hari selanjutnya. Tetapi suatu hari, Gita diajak ke rumah Leon. Gita sangat senang mendengar ajakannya. Tetapi ia juga bingung kenapa Leon tiba-tiba mengajak kerumahnya. Saat Gita pergi kerumah Leon, dan saat itu juga Rafa masuk rumah sakit lagi. Keadaannya pun kritis.                                                                  ******************** Leon mempersilakan Gita masuk kerumahnya. Rumah Leon besar, tetapi hanya ditinggali 3orang saja Leon, Mama Leon, dan seorang pembantu. Papanya sudah meninggal dan kakaknya kuliah diluar kota. Gita disambut dengan hangat dengan mama Leon dan Gita pun langsung menyalaminya. Setelah itu Leon meminta izin kepada mamanya untuk memakai ruang

Sebutir air mata itu jatuh di pipi Gita yang mungil. Hal itu lansung diketahui oleh Leon, sewaktu Leon melihat sebutir air mata itu, tangannya menegang dan hatinya juga sakit.                                                             ******************** Rafa kritis, Rafa kritis, Rafa kritis. Kata-kata itu terus ada di benak Gita sampai bel pulang sekolah berbunyi. Gita membuat janji dengan sahabatnya untuk menjenguk Rafa  sepulang sekolah, tetapi pulang terlebih dahulu ke rumah mengganti baju dan meminta izin.                                                             ******************** Derby, Tira, Nisa sudah sampai di rumah Gita. Derby memberi usul agar mampir ke warung masakan kesukaan mereka berempat setelah itu memberi oleh-oleh untuk dibawa ke rumah sakit. Tira dan Nisa sangat antusias mendengar usulan itu, tetapi Gita hanya tersenyum.                                                             ******************** "Gitaaaaaaaaaaa, lo kenapa sihh?"tanya Tira

ENJOYY!!!!!!!!!!

Jadi, di film refrain nanti Maudy sebagai Niki(Nikola Ciputra). Kawan main Maudy adalah Afgan Syahreza sebagai Nata(Nathaniel Wirawan) Maxime Bouttier sebagai Oliver(Oliver syahputra) . Ini Foto syuting film refrain. Enjoy*wink* Niki dengan Tim Cheers. Niki dengan Oliver sewaktu Dinner  Niki dan Oliver sewaktu Dinner  Niki dan Oliver  Niki berseragam dengan sweater  Niki dan Oliver pertama kenalan (kalau gak salah)*bigsmile*  Niki dan Oliver Niki, Nata, Oliver dan Pak sutradara  Suasana Pengarahan  Niki dan Nata bersepeda  Niki dan Nata mencoba Trampolin  Niki Niki , Sarah, Vanya  Cheers  Nata, Niki, Oliver  Niki*kiss*  Niki, Nata dan pak Sutradara  Niki, Oliver dan pak Sutradara. (NIKI CAKEP BANGET SWEARRRRR)  Niki Niki dan Nata melompat di Trampolin  Niki  Niki  Seragam sekolah Niki  Oliver dan Niki berseragam sekolah

"Kita mau kemani nih raf?"tanya Gita."Pantai yuk, gue lagi bosen ni, tapi kita makan dulu. Gimana?" jawab Rafa dengan senyum nya. "Oke, gue sih setuju aja. Asal pulang nya jangan kemaleman banget. Soalnya mama gak ngebolehin."kata Gita, disambut angukan Rafa. "jam 8 boleh ya?" Gita hanya mendengus.                                                              ******************** "Lo gak papa kan makan di pinggir jalan begini? Disini ada makan kesukaanku." Kata Rafa. "Oh, gakpapa kok. Gue juga suka makanan disitu. Bareng Derby, Nisa, sama Tira. Setiap Minggu malah kita sering kesini." Jawab Gita sambil cengengesan. Setelah selesai memesan makanan, mereka duduk dalam keheningan. Lalu tiba-tiba Gita tertawa. "Wkwkwkwkwk". Dengan penasaran Rafa mencari sumber yang membuat Gita tertawa. Rafa celingak-celinguk mencari sumber yang membuat Gita tertawa. Tetapi dia tidak menemukannya. Karena begitu penasaran Rafa bertanya k

"Hei, cari'i gue not angka lagu a thousand years dari piano bole gak?" sapa Gita sambil menepuk pelan pundak Leon. "Buat apa?" tanya nya. "Ga buat apa-apa, iseng aja. Carii ya." jawab Gita sambil nyengir lalu jalan beriringan dengan Leon.                                                                ************ "Leon, uda dapet belum not nya?" tanya Gita selang beberapa hari kemudian. Leon hanya menggeleng kecil sambil berjalan menjauhi Gita. Sedikit perasaan kecewa yang dirasakan Gita pada sikap Leon tadi. "Hei, napelo bengong di tengah lapangan gini, pagi-pagi" sapa Tira sahabat Gita, disambut gelak tawa sahabat Gita yang lain, ada Derby dan Nisa. "Belum lagi masuk kelas juga" tambah Derby. Gita hanya nyelonong masuk ke kelasnya. Ketiga sahabat nya hanya terpelongo melihat tingkahnya sambil mengejar Gita yang masuk ke kelas.                                                               ************* "Lo kena

        Pembagian jadwal ujian semester I telah dibagikan 2 hari sebelum ujian diadakan. Sebagian besar siswa kelas IX agak meragukan jadwal di hari pertama ujian. Dan sebagian kecil, bersikap tenang-tenang saja.         Setelah 3hari ujian semester dilakukan, pada hari ke-4 nya diundur menjadi hari kamis, siswa kelas IX yang sudah datang ke sekolah terpaksa pulang kembali kerumah mereka masing-masing.          Ujian semester hampir habis, daftar nama yang lulus atau tidak, sudah hampir semua terpampang di mading sekolah. Segelintir anak yang tidak lulus melanjutkan "aksi" nya bertanya kepada teman mereka yang lulus ujian.          Di hari pertama di adakan remedial, berjalan lancar sampai hari terakhir remedial. Walaupun ada sedikit makian yang di lontarkan murid-murid "---" jika yang ngawas mereka guru killer. Dan tibalah hari pembagian rapot, ada murid yang cukup berbahagia atas apa yang didapatnya, ada murid yang bangga karena rangking 30, ada murid yang kura