Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

28 September 2020

 Ulang Tahun Bapak. 52 Tahun. Setengah abad lewat.  Rasanya masih ingin berlama-lama hidup dengan Bapak. Semoga Bapak sehat selalu, panjang umur, murah rejeki, selalu diberi perlindungan oleh-Nya dan bahagia. Semoga Bapak masih ada dan sehat sampai aku tiba diwaktu itu. Waktu aku merasa selalu berkecukupan untuk memberikan apapun yang Bapak inginkan dengan rezeki-Nya, saat-saat aku merasa sangat bahagia menemukan seseorang untuk berbagi suka dan duka, dan apapun. Apapun yang bisa aku berikan.. Semoga Allah selalu melindunginya.  Tulisan ini sebagai nostalgia kalau-kalau aku lupa, atau lupa ingatan atau apa. Sebagai penghibur dikala sedih, gundah, bosan atau apapun dan sebagai pengingat untuk selalu bersyukur atas rezeki-Nya. Sedikit rejeki dari hasil kerja berusaha membuat kenangan dihari ulang tahun Bapak. Ternyata aku sudah besar, sudah punya uang untuk membelikan makanan sebagai wujud rasa sayangku dengan Bapak dan Keluargaku. Memesan hidangan jepang dari 2 restoran yang lumayan ter

Patah dan Tumbuh:Tumbuhku.

Chapter 6: Tumbuhku.  Sebelum aku benar-benar memutuskan berhenti mempertahankan hubungan kita, aku minta kita untuk berdoa dan meminta petunjuk disepertiga malam. Saat itu kamu seperti ogah-ogahan memerima permintaanku. Tapi aku tidak perduli. Aku tetap melakukannya. Walaupun aku tidak tau apa kamu juga melakukannya.  Meminta disepertiga malam, sekarang seperti sudah menjadi rutinitas yang selalu ku lakukan karena patahku dulu. Tapi sekarang sudah berubah menjadi tumbuhku. Aku sangat bersyukur sekali bisa terbangun dan tanpa beban melakukannya. Rupanya benar, terima kasih sudah meninggalkanku dengan orang lain. Permintaan disepertiga malamku membuatku lebih memaknai segala sesuatu lebih mendalam tanpa batasan. Seperti mendapatkan suatu petunjuk atas kebahagiaanku sendiri, arti dan seberapa berharganya hidup dan orang-orang yang punya andil dalam hidupku.   Terkadang sempat terlintas dan ku doakan kamu bahagia. Setelah itu rasanya aku juga dapat kebahagianku. Aku tidak tau cara mendesk

Lagu Isni, Nia, Amik

Lagu yang sampai sekarang belum ada judul yang pas setelah lebih kurang 4-5 tahun ditulis Amik dan diaransemen Isni. Perkiraan dibuat tahun 2015. Lagu yang ditulis ketika kami bertiga merasa puber untuk punya seseorang yang pas mengisi hati. Inilah dia.... Do you ever feeling sad Feeling down Loneliness in the air Boredom on the ground Don't wanna be anybody else Proud of myself Has to be a special girl Or someone cant figure it out Was i the girl he dated before Oh baby, hun, luv... No, no, no... There's an old man saying Fullfill your study and be autonomous then classy love will find you Let be honest No no no I hate come and go I want who stay And god i know You've plan better Just keep him safe for me Safe him out when im worth him  Make a happy story for us Ye ye yeah... We will fight for that together Kemarin, tepatnya 8 september 2020 setelah terbangun dari tidurku, langsung aku raih gitar yang ku letak asal disamping tempat tidurku. Setelah beberapa menit memetik,

Isni Nadhifah

Isni Nadhifah. Terkadang masih ngerasa ngga percaya kalau punya nama itu.  Terkadang terfikir apa cocok punya nama itu dengan sikap dan penampilan yang seperti ini. Aku suka. Suka namaku. Sangat suka. Pernah suatu ketika salah satu adik kelasku bertanya apa nama kepanjanganku. Dan ku jawab Isni Nadhifah. Reaksinya? Bagus sekali namanya. Cantik.  Aku terkejut. Lumayan terkejut. Pernah juga salah satu temanku memanggil. "Isni Nadhifah" "Isni Nadhifah" bagus ya namanya. Dan ku jawab dengan kadang aku juga ngerasa ngga percaya kenapa namaku bisa sebagus itu ya didengar. Semoga saja dunia selalu mendengar bagus namaku dengan manfaat-manfaat dan hal positif yang berusaha aku lakukan. Terima kasih untuk kedua orang tuaku yang telah memberikan nama sebagus itu! Semoga namaku bisa menjadi sumber positif bagi kehidupanku dan kehidupan orang lain.  . Terkadang sempat terfikir, hal apa yang sudah aku lakukan. Aku tipe orang yang ingin semua orang suka denganku. Tetapi hal itu m

Patah dan Tumbuh: Patahku.

Chapter 5: Patahku. Aku masih tidak habis fikir sampai sekarang. Bagaimana bisa secepat itu. Apakah tidak ada terlintas? Aku sudah tak apa sekarang. Sudah baik kembali. Hanya saja ada hal-hal yang masih terlihat 'lucu' terlintas.  2 minggu terakhir saat-saat itu memang terasa berbeda. Sedikit. Tetapi terasa. Mengingatnya rasanya masih sedikit sakit. Tapi sudah tak mengapa. Di waktu itu aku sudah sadar akulah akar masalahnya. Sudah sadar bagaimana memberantas hama dihubungan kita. I know what I'll do. Tapi tidak ada kesempatan untukku. Bahkan saat aku menangis didepanmu tidakpun kau tersentuh. Semua salahku.  Tapi sekarang aku sudah ikhlas. Aku sudah tahu bersikap.  Tetapi kadang masih terlintas pertanyaan-pertanyaan tidak penting. Oh ya, aku rindu.  Tapi kau tidak kata temanku. Kau lebih merindukan pacarmu sekarang katanya.  100% benar.  Aku punya teman-teman baik yang menyadarkanku dari kebodohanku salah satunya merindukanmu. Tapi sekarang sudah tidak.  Semua rasaku ku ken

Patah dan Tumbuh: Patahku

Chapter 4: Patahku Aku tersadar waktu sahabatku berkata jika sebenarnya aku sudah terbiasa sendiri sejak dulu. Mengingatkanku pada masa-masa sekolah. Rumahku selalu jadi basecamp menghabiskan waktu setelah pulang sekolah dan libur. Mereka sering bertanya dulu apa tak apa jika aku sendiri rumah? Dan ku jawab dengan ya nggapapala. Sudah biasa. Malah rasanya nyaman tidak ada yang mengganggu. Kataku waktu itu. Dan mereka cukup terkejut dengan jawabanku. Aku sejak dulu terbiasa sendiri. Tidak ada ketakutan apa-apa. Hanya kadang sepi tiba-tiba datang dan dulu aku tau bagaimana harus bertindak.  Sampai-sampai kau berusaha masuk. Kau yang ada sewaktu teman-temanku terlalu sibuk dengan perasaannya masing-masing. Mendukungku, menghiburku. Sempat terlintas dulu bahwa kau membawa toxic buruk untukku. Tapi ku lihat tidak semuanya buruk. Ku kira tak apa nanti bisa berubah.  Awalnya aku hanya ingin berteman denganmu. Dekat seperti teman-temanku yang lain. Tapi akhirnya berbeda. Karna temanku menangka

Anak Tanggaku

Awalnya langkah kita berbeda. Ku tuntun kau sampai kita berada dianak tangga yang sama. Tanpa keluhan yang ada hanya kesal dan repetan kecil tidak untuk meninggalkan. Yang terfikir hanya mungkin nanti kau bisa berubah. Ternyata tidak seperti itu.  Teorinya berbeda. Katanya kita harus menerima kurangnya sejak pertama kali membuka hati untuknya. Bukan menerima kurangnya berharap nanti akan berubah.  Kita berlalu naif akan hal itu. Padahal itu kunci dalam berhubungan. Sampai kita berdua tersadar sudah banyak anak tangga yang kita lalui. Kau sedih kala itu.  Berharap takdir tidak seperti itu, tetapi ada masa depan yang ingin diraih dan keseriusan yang ingin dicapai. Kala itu. Berdoa semoga ada akhir bahagia untuk cerita kita berdua.  Tetapi itu masih naif.  Karna kita masih muda.  Banyak perjalanan yang akan kita lalui dalam menyongsong masa depan. Denganmu denganku tanpamu dan tanpaku. Tidak bagus memaksakan sesuatu. Tetapi kau dulu tetap kekeuh. Hingga akhirnya kita berada di anak tangga

Saya Bahagia.

Terima kasih Tuhan tlah Kau hilangkan satu dan Kau datangkan seribu. Terima kasih Tuhan tlah Kau datangkan orang-orang baik disetiap hari saat-saat patah semangatku. Terima kasih Tuhan tlah Kau permudah proses dewasaku dan sangat bersyukur atas semua pemberianMu. Terima kasih Tuhan tlah Kau limpahkan segalanya untukku sampai-sampai tak bisa ku ungkap satu persatu. Intinya aku bahagia.  Aku sangat bersyukur atas apa yang hilang tidak akan pernah benar-benar hilang. Yang ada digantikan atau ditambah. Terima kasih Amik.  Hatimu kuat. Kau orang kuat. Perumpamaannya jika ada badai kaulah petirnya. Semoga kita tetap bisa bersahabat sampai surga ya. Terima kasih banyak atas transfer kekuatan yang ngga putus-putus. Semoga langkahmu semakin kuat dan hidupmu semakin bahagia. Aku sayang sekali. Terima kasih Nia. Setiap orang pasti punya masalah. Tapi terima kasih sudah hadir untuk menjadi penyemangatku. Semoga kita tetap bisa bersahabat sampai surga dan kebahagiaan tidak putus-putus datang. Aku s