Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Patah dan Tumbuh: Patahku.

Chapter 5: Patahku. Aku masih tidak habis fikir sampai sekarang. Bagaimana bisa secepat itu. Apakah tidak ada terlintas? Aku sudah tak apa sekarang. Sudah baik kembali. Hanya saja ada hal-hal yang masih terlihat 'lucu' terlintas.  2 minggu terakhir saat-saat itu memang terasa berbeda. Sedikit. Tetapi terasa. Mengingatnya rasanya masih sedikit sakit. Tapi sudah tak mengapa. Di waktu itu aku sudah sadar akulah akar masalahnya. Sudah sadar bagaimana memberantas hama dihubungan kita. I know what I'll do. Tapi tidak ada kesempatan untukku. Bahkan saat aku menangis didepanmu tidakpun kau tersentuh. Semua salahku.  Tapi sekarang aku sudah ikhlas. Aku sudah tahu bersikap.  Tetapi kadang masih terlintas pertanyaan-pertanyaan tidak penting. Oh ya, aku rindu.  Tapi kau tidak kata temanku. Kau lebih merindukan pacarmu sekarang katanya.  100% benar.  Aku punya teman-teman baik yang menyadarkanku dari kebodohanku salah satunya merindukanmu. Tapi sekarang sudah tidak.  Semua rasaku ku ken

Patah dan Tumbuh: Patahku

Chapter 4: Patahku Aku tersadar waktu sahabatku berkata jika sebenarnya aku sudah terbiasa sendiri sejak dulu. Mengingatkanku pada masa-masa sekolah. Rumahku selalu jadi basecamp menghabiskan waktu setelah pulang sekolah dan libur. Mereka sering bertanya dulu apa tak apa jika aku sendiri rumah? Dan ku jawab dengan ya nggapapala. Sudah biasa. Malah rasanya nyaman tidak ada yang mengganggu. Kataku waktu itu. Dan mereka cukup terkejut dengan jawabanku. Aku sejak dulu terbiasa sendiri. Tidak ada ketakutan apa-apa. Hanya kadang sepi tiba-tiba datang dan dulu aku tau bagaimana harus bertindak.  Sampai-sampai kau berusaha masuk. Kau yang ada sewaktu teman-temanku terlalu sibuk dengan perasaannya masing-masing. Mendukungku, menghiburku. Sempat terlintas dulu bahwa kau membawa toxic buruk untukku. Tapi ku lihat tidak semuanya buruk. Ku kira tak apa nanti bisa berubah.  Awalnya aku hanya ingin berteman denganmu. Dekat seperti teman-temanku yang lain. Tapi akhirnya berbeda. Karna temanku menangka

Anak Tanggaku

Awalnya langkah kita berbeda. Ku tuntun kau sampai kita berada dianak tangga yang sama. Tanpa keluhan yang ada hanya kesal dan repetan kecil tidak untuk meninggalkan. Yang terfikir hanya mungkin nanti kau bisa berubah. Ternyata tidak seperti itu.  Teorinya berbeda. Katanya kita harus menerima kurangnya sejak pertama kali membuka hati untuknya. Bukan menerima kurangnya berharap nanti akan berubah.  Kita berlalu naif akan hal itu. Padahal itu kunci dalam berhubungan. Sampai kita berdua tersadar sudah banyak anak tangga yang kita lalui. Kau sedih kala itu.  Berharap takdir tidak seperti itu, tetapi ada masa depan yang ingin diraih dan keseriusan yang ingin dicapai. Kala itu. Berdoa semoga ada akhir bahagia untuk cerita kita berdua.  Tetapi itu masih naif.  Karna kita masih muda.  Banyak perjalanan yang akan kita lalui dalam menyongsong masa depan. Denganmu denganku tanpamu dan tanpaku. Tidak bagus memaksakan sesuatu. Tetapi kau dulu tetap kekeuh. Hingga akhirnya kita berada di anak tangga

Saya Bahagia.

Terima kasih Tuhan tlah Kau hilangkan satu dan Kau datangkan seribu. Terima kasih Tuhan tlah Kau datangkan orang-orang baik disetiap hari saat-saat patah semangatku. Terima kasih Tuhan tlah Kau permudah proses dewasaku dan sangat bersyukur atas semua pemberianMu. Terima kasih Tuhan tlah Kau limpahkan segalanya untukku sampai-sampai tak bisa ku ungkap satu persatu. Intinya aku bahagia.  Aku sangat bersyukur atas apa yang hilang tidak akan pernah benar-benar hilang. Yang ada digantikan atau ditambah. Terima kasih Amik.  Hatimu kuat. Kau orang kuat. Perumpamaannya jika ada badai kaulah petirnya. Semoga kita tetap bisa bersahabat sampai surga ya. Terima kasih banyak atas transfer kekuatan yang ngga putus-putus. Semoga langkahmu semakin kuat dan hidupmu semakin bahagia. Aku sayang sekali. Terima kasih Nia. Setiap orang pasti punya masalah. Tapi terima kasih sudah hadir untuk menjadi penyemangatku. Semoga kita tetap bisa bersahabat sampai surga dan kebahagiaan tidak putus-putus datang. Aku s