Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Patah dan Tumbuh: Patahku.

Chapter 3: Patahku. Dulu kau yang selalu menguatkanku. Dulu kau yang selalu berkata jika ada masalah yang diputuskan masalahnya bukan hubungannya. Dulu kau yang bilang untuk tidak meninggalkan. Aku tau semua salahku. Tapi kenapa kau tidak pernah cari masalah, marah, kesal atau apapun itu agar aku mengerti dan dapat pelajaran lebih? Kenapa marahmu yang kau pendam-pendam tak kau bilang langsung. Apa sudah pernah kau bilang tapi aku tak kunjung mengerti dan menghargaimu ya? Maafkan aku. Tapi setelah aku sadar di akhir-akhir cerita kita, mengapa tak kau beri aku kesempatan untuk berubah? Malah kau buka hatimu untuk orang lain. Sudah terlalu muak ya hingga rasanya hilang dan ada orang lain masuk yang bisa beri perhatiannya lebih padamu jadinya hatimu keras untukku. Yasudahla. Ini semua salahku. Tidak salahmu. Salahmu ternyata kau berbohong. Berkata jika kalian tidak bercengkrama melalui whatsapp. Tetapi ku lihat dm-mu mengirimkan postingan makna tanda hati warna-warni di whatsapp secara tib

Patah dan Tumbuh: Patahku

Chapter 2: Patahku Apakah tidak pernah terlintas dipikiran dan hatimu cerita kita yang dulu? Apakah tidak pernah terbayang bagaimana kau memperlakukanku dulu dengan kau memperlakukannya sekarang? Apakah tidak ada terlintas? Terbesit? Bahkan terluka? Apakah kau benar-benar sudah lupa? Butuh waktu untuk melupakanmu. Butuh orang-orang baik untuk melupakanmu. Butuh banyak tenaga untuk melupakanmu.  Ternyata keraguanku dulu merupakan pertanda bagaimana cerita kita. Tapi aku benar-benar tulus. Semua yang ku lakukan tulus. Kata-kata kasar yang aku ucapkan hanya sebagai benteng pertahanan diriku untuk tidak berharap lebih. Aku sering bilang kalau laki-laki itu samakan? Sulit untukku percaya apapun kata lelaki.  Tapi jauh dari lubuk hatiku apa yang sudah aku lakukan. Walau sepertinya aku tidak melakukan apa-apa aku tulus ada rasa sayang disana. Walau semua dengan rem benteng pertahanan diri kalau apa yang aku buat untukmu harus sudah ku lakukan untuk kedua orangtuaku terlebih dahulu. Tapi terny

Patah dan Tumbuh : Patahku.

Chapter 1 : Patahku. Bagaimana jika kau patah hati? Bagaimana jika orang yang kau sayangi bahkan kau cintai sudah tak sayang dan tak cinta lagi? Bagaimana jika ia sudah membuka hatinya dengan orang lain disaat-saat kerenggangan hubungan kalian? Bagaimana jika orang yang kau sayangi tidak pernah marah, tidak pernah mempermasalahkan tentang hubungan kalian namun tiba-tiba mengambil keputusan untuk tidak bisa lagi berhubungan? Bagaimana hancurnya hatimu jika melihat ia sudah bersama yang lain yang lebih baik dari engkau dalam hitungan hari? Mungkin hanya ikhlas yang bisa ku lakukan. Mengikhlaskan dan merelakan. Mungkin ia sudah bahagia. Jadi untuk apa aku bersedih karnanya sedangkan dia sudah bahagia disana?  Bahagiaku milikku.  Mungkin memang sudah tak ada lagi rasa untukku. Mungkin ini memang sudah berakhir. Benar-benar berakhir. Setelah sekian lama bersama. Saling bantu dan dukung. Akhirnya berakhir. Tidak ada lagi cerita. Bukuku yang berisi tentangnya sudah berada diakhir bab yang mun

Alhamdulillah...

20 desember 2019  Pagi itu cerah. Langit biru dengan awan putih yang paling aku suka. Dan sinar matahari pagi yang sangat menawan menambah estetika awal hari itu.   Tidak dengan hatiku. Tetapi aku bersyukur. Alhamdulillah... setidaknya semesta mendukungku untuk bangkit dan tetap bersemangat. Secercah semangat pun naik. Tidak banyak. Hanya 5%. Tetapi sudah lebih dari cukup.  Terima kasih Tuhan atas segalanya. Aku ingin Engkau akan terus mengalir dalam setiap nafas dan aliran darahku. Aku tidak akan bisa menjadi apa-apa tanpa-Mu. Ini lumayan berat. Tetapi aku yakin semua pasti akan menjadi lebih baik dikemudian hari nanti.  Terima kasih Tuhan tlah Kau hadirkan orang-orang luar biasa dalam hidupku. Aku tidak akan meragukanMu. Alhamdulillah...

Tenang

Berharap bisa bangun tanpa beban. Tanpa apapun yang mengganjal. Merelakan apa yang sudah semestinya walaupun terlihat jahat dan menyakitkan.  Berharap bisa bangun dengan kenyamanan. Tanpa apapun yang terlintas. Merelakan apa yang sudah terjadi karna penyebab kesalahan diri sendiri. Berharap bisa bangun dengan tenang. Tanpa apapun terdengar. Mensyukuri apa yang sudah terjadi kepada Sang Illahi.

Hukum Alam?

Apa semua yang pernah dirasakan seorang ibu dulu bakalan sama dirasakan anak perempuannya? Dan perbuatan seorang bapak dulu bakalan dibuat juga oleh anak laki-lakinya? Apa itu hukum alam? Apa semua kesalahan yang telah leluhur kita buat akan berbalik ke keturunan-keturunannya? Apa semua perjuangan bakalan dirasakan oleh keturunan-keturunannya? Katanya kita harus merubah diri kita dulu supaya anak kita bisa jadi apa yg kita inginkan. Kalo punya anak nanti mau baik ya kita harus baik dulu. Kalo punya anak mau rajin ya harus rajin dulu. Kalo punya anak mau nurut ya harurs nurut dulu. Apa semuanya seperti itu?

Lagu obat terbaik

Waktu sedih nyari lagu sedih biar bisa nangis sepuas-puasnya sampai lega. Waktu senang nyari lagu asmara yang membara. Waktu rindu nyari lagu favorit dengan orang yang dirindu. Waktu patah hati nyari lagu sesuai keadaan. Apakah lagi sangat terpuruk atau sudah bangkit. Alunan lagu berisikan syair dan melodi cukup membuat adrenalin kita meningkat ataupun turun secara drastis. Tergantung isi lagu dan kenangan tentang lagu tersebut. Tapi lagu cukup menjadi obat terbaik.

Hilang

Rasanya jauh. Kehilangan. Bagaimana perasaanmu jika kau sudah sering sendiri dan terkadang mengharapkan keramaian. Tiba-tiba ramai datang. Satu harian. Dan terpaksa pergi hingga sepi kembali.  Kehilangan. Kehilangan. Kehilangan. Dihidup ini tidak ada yang abadi.

Tuhanku.

Terima kasih Ya Allah masih Kau jaga keluargaku. Masih Kau tuntun aku dijalan-Mu. Masih Kau jaga perasaan lembutku dan perbuatanku. Aku harap Kau tidak akan pernah bosan mengingatkanku melalui hal-hal kecil yang mempunyai banyak arti. Aku Mencintai-Mu. Tolong Kau buatkan tempat ternyaman di Surga-Mu untukku dan keluargaku kelak Ya Allah. Maaf aku masih suka lalai akan perintah dan larangan-Mu. Semoga aku bisa menjadi orang yang lebih baik lagi di setiap harinya. Sesungguhnya semua ini hanya ciptaan-Mu. Kaulah Yang Maha Agung.

Manusia

Katanya kalau semakin sering dilakukan semakin sering dirasakan bakalan jadi pandai bakalan lebih mudah.  Tapi yang ini rasanya beda. Tetap sama. Tetap kecewa. Tetap sedih. Tetap sakit. 

Terima Kasih

Dari kecil ingin manja ingin dekat ingin selalu bertukar cerita penting dan tidak penting sekalipun. Tetapi diajarkan untuk mandiri. Padahal orang-orang tak punya waktu untuk meladeni.  Kecewa, marah, sedih, tak terima bercampur. Awalnya semua rasa itu ditampakkan. Hingga akhirnya berusaha kuat menahan gejolak rasa itu hingga kesendirian datang dan semuanya lepas. Terima kasih ruang persegi kecil yang sudah menyembunyikan semua rasaku. Terima kasih kumpulan kapas empuk yang menjadi penyanggah, sandaran dan penutup kesedihanku. Terima kasih Tuhan tlah kau kuatkan aku sehingga aku masih dijalan-Mu dan masih mempercayai-Mu. 

Baik Tak Baik

Tak menampik aku pun munafik. Manusia akan selalu merasa dia yang baik atau dia yang lebih baik. Aku berdoa semoga aku tidak pernah merasakannya lagi. Merasa baik. Semoga selalu merasa tidak baik dan selalu ingin melakukan hal baik. 

Munafik

Terkadang masih terasa besitan luka akibat berteman dengan orang lain. Betapa naifnya. Ketulusan disia-siakan. Sampai-sampai rasanya apakah masih pas jika rasa sayang itu dipupuk dan kedekatan diikat kembali.  Jika sudah terlintas, ingatan otomatis terputar ulang betapa sakitnya saat-saat itu.  Demi derajat, kedekatan dan segala tindak tanduknya tanpa berfikir dia temanku seseorang rela bermuka dua. 

Terdalam

Bawa aku pergi dan menghilang Pergi ke tempat tak seorang pun menemukan Bahkan alat tercanggih dimuka bumi ini pun tak bisa memecahkan Dan orang pintar pun angkat tangan Bawa aku pergi dan menghilang Jika tak ada kedamaian tercipta Ketulusan sirna Cinta pun tak ada Bawa aku pergi dan menghilang Kalau hanya ada teriakan dan makian Atau diam yang mematikan Keadaan pun menegang

Ketimpangan

Laki-laki sebagai penyumbang tulang rusuk wanita sering kali menjadi alasan kekecewaan wanita. Kenapa? Karna merasa sudah berjasa atas hilangnya tulang rusuknya untuk wanita itu? Karna itu merasa harus dihormati? Dihargai? Dijunjung tinggi? Tanpa melakukan hal yang sama?