Tanggalnya bagus!
.
Untuk pertama kalinya Amik selepas itu. Seperti tidak ada beban. Bahagia….
Setiap manusia pasti punya masalah. Setiap manusia pasti punya ketakutan. Sebagian manusia terkadang hidup apa adanya. Dengan banyak pikiran atau meloloskan pikiran tanpa beban. Aku berusaha meloloskan segala pikiran yang terbesit di otak dan hidup seperti stoisicm. Pikiran seperti stoicism, hati berusaha bertawakal kepada Allah SWT. Walaupun terkadang raut wajah tidak bisa dibohongi.
.
Kemarin pagi sekali- untuk ukuran aku yang selalu bangun agak siang karena kerja jam 10 pagi- bangun dan mandi pagi-pagi. Dijemput Amik sekalian anter Catering Amik. Dijalan Amik penuh cerita apa aja. Auranya berbeda. Mungkin karena sudah tidak banyak yang difikirkannya.
Sampai dirumah Nia. Dengan banyak nasihat dan petuah jodoh dari Mamak Nia kami mengakhiri dengan pamit keluar. Nia sudah nikah 6 bulan yang lalu. Ayah Nia sudah berpulang lebih kurang 16 bulan yang lalu. Ayah Amik sudah berpulang lebih kurang 2 bulan yang lalu. Aku memohon kepada Allah agar kedua orangtua ku diberi kesehatan dan umur yang panjang agar bisa melihat aku menikah, punya anak, berangkat umroh bareng dan jalan-jalan bareng keluarga besar.
Dulu kami bertiga punya Dream List jalan-jalan bareng keluarga besar. Tetapi Allah punya rencana yang paling baik.
Tanpa tujuan, Amik mengendarai mobil. Dan akhirnya belok ke arah Iskandar Muda. Berarkhir di cafe kecil yang lucu di Bantam kami habiskan makan siang bareng.
Rasanya semua ingin diingat dimasa tua. 22 agustus 2022. Banyak berbincang sambil mengomentari makanan yang kami makan. Makanannya enak. Dan harganya standart cafe. Disela-sela perbincangan kami punya ide mau makan ice cream dan ke toko kain. Jadilah sehabis makan kami bertiga sholat zuhur. Ini kali kedua kami bertiga sholat bareng. Pertama kali di Mesjid Agung sewaktu SMK.
Hunting kain untuk resepsi Nia dibulan 10. Dan Yuli yang Insyaallah mau nikah ditanggal yang sama. Setelah sharing model kain dan bentuk baju yang ingin dibuat. Kami memustuskan untuk makan Ice Cream di Burger King. Ditengah-tengah cerita sambil makan ice cream berencana mau buat bunga handbouquete buat resepsi Nia, Amik kepikiran untuk beli bakso kojek mas kumis di sekolahan dulu. Sepanjang perjalanan sholawatin rumah-rumah besar semoga bisa punya rumah seperti itu untuk kami bertiga.
Sudah sore, waktunya nganter Nia pulang. Dan kami semua pulang dianter Amik.
Komentar
Posting Komentar